Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.Setiap orang tua perlu menekankan hal ini kepada anak-anak mereka, sejak kecil. Kita ketahui wasiat para ulama, untuk mendidik anak-anak mencintai ilmu dan ulama. Sebab, ilmu yang didapat ini akan mendekatkan setiap muslim semakin mengenal dan menaati Rabbnya.
Menuntut ilmu di masa kecil sungguh istimewa, "bagaikan mengukir di atas batu." Sementara, menuntut ilmu di masa tua itu bagai mengukir di atas air - tentu menjadi sangat sulit. Meski ada keutamaan di keduanya.
Alangkah indah, bait bait syair yang dilantunkan oleh Nifthawaih untuk dirinya sendiri, "Aku lupa apa yang aku pelajari di masa tua. Tetapi, aku tidak pernah lupa pelajaranku di masa muda. Tidaklah ilmu selain belajar di masa kecil. Dan tidaklah ketenangan selain belajar di waktu dewasa."
Lanjutan baitnya tidak kalah menakjubkan, "Ilmu setelah beruban hanyalah keserampangan, yang mengisi hati, pendengaran dan penglihatan setiap orang. Andai sang guru membelah dada sewaktu kecil, dia akan melihat di sana ilmu seperti terpahat di atas batu."
Selain itu, keutamaan belajar Al Quran di masa muda pun sangat istimewa, sebagaimana disebutkan oleh Abu Hurairah, "Barang siapa yang belajar Al Quran di masa mudanya, niscaya Al Quran akan bercampur dengan daging dan darahnya." Tidak cukupkah pernyataan Al Imam ini untuk memompakan semangat diri kita dalam mengajarkan Al Quran kepada anak-anak kita? Sungguh besar harapan bahwa anak-anak inilah yang akan tumbuh menjadi seorang berakhlaq dan berkepribadian Quran, serta yang mengamalkan nilai Quran pada setiap aspek kehidupan mereka. Sebab Quran sudah "mendarah daging" dalam dirinya.
Abu Hurairah melanjutkan kalimatnya, "Dan barang siapa yang belajar Al Quran di masa tuanya dengan tingkat kesulitan yang tinggi namun dia tidak meninggalkannya, maka dia mendapatkan pahala dua kali." Maka jangan khawatir bagi kita yang sudah mulai beranjak dari masa muda. Tidak cukupkah pernyataan Al Imam, menggenjot kembali asa bagi kita yang sudah hampir putus asa sebab merasa terlambat belajar quran. Agar tetap bertahan, meskipun banyak kesulitan yang didapat. Sebab di sana ada berlipat pahala yang ditawarkan.
Bersemangatlah mengajarkan kebaikan dan ilmu kepada anak-anak kita. Seandainya kita tidak mendapati hasilnya saat ini, atau saat kita masih hidup, besar harapan bahwa kelak mereka akan menjadi generasi yang banyak memberikan kebanggaan dan manfaat bagi umat, dan kaumnya, serta menorehkan berbagai prestasi yang menakjubkan. Dan teruslah menuntut ilmu hingga akhir hayat, sekalipun sulit dan tidak lagi mudah, sebab di sana ada pahala besar yang akan Allah berikan serta ketenangan dan ketentraman naungan malaikat di setiap majelisnya.
Ditulis oleh @adhwafannada
Kuttab Ummul Quro Blora
Referensi : Prophetic Parenting, DR Muhammad Nur abdul Hafizh Suwaid
