Logo Indonesia

Mengapa Kita Tidak Menghafal Al Qur'an?

Penulis: Admin KARIB Sahabat Ummat | Topik: Rumah Qur'an | Status: Publish | Tanggal: 12-01-2021 20:34

Mengapa Kita Tidak Menghafal Al Qur'an?

Ketika kita bertanya kepada sebagian peserta kajian di suatu majelis, "Apakah kalian ingin bisa hafal al quran?"

Maka, sebagian besar pasti akan menjawab, "Iya!"

Si penanya kembali bertanya, "Mengapa kalian ingin hafal al quran?"

Akan dijawab, "Sebab kami ingin mendapat derajat tinggi di surga. Sebab kami ingin memberikan mahkota kemuliaan kepada orang tua kami. Sebab kami ingin mendapat syafaat dari Al Quran di hari akhir kelak."

Pertanyaan selanjutnya, "Apakah ada di antara kalian yang sudah mulai menghafalkan Al Quran?"

Sayangnya, jawabannya, "Belum"

Ketika ditanya lagi alasannya, maka akan muncul list sebagai berikut : 

1. Sudah terlalu tua, susah untuk menghafal

2. Sibuk kerja, berangkat pagi pulang malam, sampai rumah sudah capek

3. Lagi kuliah ini, kalau sambil menghafal al quran nanti bisa mengganggu kuliahnya

4. Haduh anak masih kecil kecil, repot ngurus anak dari sebelum subuh sampai subuh lagi

5. Belum nemu guru buat setoran, gak ada rumah tahfidz di sekitar sini, gak nemu pesantren

6. Sendirian menghafalnya berat, tidak ada temannya yang bisa bikin semangat

7. Ah, saya dari kecil tidak diajarin baca quran sama orang tua saya, sekarang malu kalau mau belajar alif ba ta, apalagi menghafal al quran.

8. Susah konsentrasinya, daya ingatnya udah lemah ini

Sepertinya, kalau mau dilanjutkan, bisa sampai puluhan angka alasan yang tercipta. Tapi sebenarnya, akar masalahnya ada pada makhluk Allah bernama Iblis, syaitan yang terkutuk. Setanlah yang menghembuskan semua alasan-alasan itu. Syaitan tidak pernah  rela kalau kita berduaan dengan kitab Al Quran. Syaitan tidak akan mau kalau kita dekat-dekat sama Al Quran. Maka, dia akan melakukan berbagai hal untuk membuat kita jauh dari Al Quran. 

Untuk itulah, setiap kali kita membaca Al Quran, Allah memerintahkan kita untuk membaca taawudz, "Audzubillahi minasysyaithonirrajim". Jika tidak, maka kita akan mudah teralihkan dari aktivitas bersama Quran. Jangankan menghafal, sekedar membaca sehalaman dua halaman saja, sudah dibuat mengantuk, atau teringat hal lain yang membuat kita menutup mushaf. 

Nah, jika akar masalahnya sudah ketemu, kita perlu banyak-banyak minta tolong pada Allah untuk dijauhkan dari Iblis laknatullah. Kita perlu mohon taufik, agar diberikan kemudahan untuk duduk dan betah bersama al quran. 

Selain itu, sebab yang sering tidak kita sadari, jauhnya kita dari Al Quran dan tidak segeranya kita action untuk menghafal al quran adalah PRIORITAS. Selama ini, kita hanya menjadikan cita-cita "ingin hafal quran" sebagai tambahan list dalam visi misi hidup kita. Namun, kita tidak juga mau menjadikannya prioritas dalam 24 jam waktu kita. 

Selama belasan tahun kita sudah menjadikan "sekolah/kuliah" menjadi salah satu prioritas hidup kita. Maka, tidak heran jika banyak dari kita berhasil menjadi sarjana, bahkan sampai bergelar profesor. Selama puluhan tahun, kita menjadikan "pekerjaan" sebagai prioritas hidup kita. Maka, tidak heran jika kita tetap bertahan sekalipun harus belasan jam bekerja setiap harinya. 

Pertanyaannya, apakah kita melakukan hal yang sama dengan Al Quran, kitab yang Allah janjikan syafaatnya, di akhirat nanti, yang menjamin keselamatan nasib kita nanti di akhirat? 

Bayangkan, jika seseorang tidak memperoleh gaji bulanan sebelum membaca 1 juz, niscaya dia akan melakukannya. Jika seseorang harus menukar uang makannya dengan hafalan 1 ayat per hari, akan banyak orang yang bisa melakukannya. Jika seseorang akan diberi mobil gratis, dengan menghafal 3 juz Al Quran, maka pasti akan banyak yang bisa melampauinya. Sebab, ketika iming-iming itu diberikan, tiba-tiba banyak orang yang menjadikan Al Quran sebagai prioritas dalam hidupnya. 

Allah berfirman dalam, "tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal." (Al A'la 16-17)

Jika menghafal al quran menjadi prioritas kita, maka tentu kita akan meluangkan lebih banyak waktu kita bersama Al Quran; dan tidak hanya menunggu ada waktu luang untuk membacanya. Jika menghafal Al quran adalah prioritas kita, tentu kita akan mulai menghafalkan satu per satu ayatnya, sebab kita tau keutamaannya yang begitu luar biasa - dunia dan akhirat. Jika menghafal al quran menjadi salah satu cita-cita kita, tentu kita akan senang hati "mengorbankan" waktu dan tenaga untuk mendapatkannya. 

Bukankah perniagaan dengan Allah itu selalu menguntungkan, sebab balasannya adalah surga. Mari, yuk kita coba perjuangkan semua itu. Awali dengan yang sedikit, yang mudah  1 ayat per hari, 10-20 menit interaksi bersama Al Quran. Semoga akan semakin betah dan ingin terus berlama-lama dengan Al Quran, hingga AL Quran menjadi teman kita kelak setelah kita tutup usia. 

@adhwafannada

Donasi