Logo Indonesia

Wahai Penuntut Ilmu, Perhatikan Hal ini!

Penulis: Admin KARIB Sahabat Ummat | Topik: Kuttab Ummul Quro | Status: Publish | Tanggal: 25-12-2020 13:12

Wahai Penuntut Ilmu, Perhatikan Hal ini!

Dalam kitab Hilyah Tholibil 'Ilmi yang ditulis oleh Syaikh Bakr bin Abdullah, yang disyarah oleh Asy Syaikh Al Utsaimin, disebutkan beberapa perkara yang harus diperhatikan oleh penuntut ilmu, agar mendapatkan pemahaman yang baik atas agama ini. 

Menghafal Ringkasannya. Hendaklah penuntut ilmu mulai untuk menghafal ringkasan kitab ilmu yang dipelajari. Seseorang yang sedang belajar ilmu nahwu, hendaknya mengawali dengan menghafal matan al Ajurumiyyah, sebab kitab ini cukup jelas dan komprehensifJika sedang belajar bidang fikih, maka dianjurkan menghafal Zad al-Mustaqni' . Kitab ini banyak dibantu dengan syarah, hawasyi, dan banyak diajarkan. Bagi yang tertarik belajar hadits, maka umdatul hakam menjadi salah satu pilihan kitab untuk mengawalinya. Untuk belajar perkara tauhid, bisa diawali dengan pembahasan Kitab Tauhid. 

Meyakinkannya Kepada Guru yang Mumpuni. Hendaknya setiap penuntut ilmu meminta penjelasan suatu matan ilmu kepada guru yang mumpuni. Penuntut ilmu harus menghindarkan diri dari belajar agama secara otodidak. Karena akan menimbulkan banyak kesalahanpahaman dan mudhorot.

Tidak Menyibukkan Diri dengan Kitab Tebal, Sebelum Menguasai Ushulnya. Penuntut ilmu seharusnya menguasai terlebih dahulu kitab ringkasan, sebelum mulai menekuni kitab-kitab yang tebal. Sebagian penuntut ilmu terburu-buru mempelajari kitab yang tebal, bahkan dengan maksud agar terlihat berwawasan luas. Awalilah dari kitab ringkasan, kuasai dengan benar, agar ilmu benar-benar melekat di benak kita. Setelah itu baru kita beranjak pada kitab tebal, jika Allah menganugerahkannya kepada kita. Jika kita ibaratkan seorang yang belajar renang, maka perenang pemula tidak mungkin langsung dibawa ke samudra; alih-alih bisa berenang, dia malah akan tenggelam terbawa gelombang. Syaikh Bakr bin Abdullah berkata dalam kitabnya, "Tidak menyibukkan diri dengan kitab-kitab tebal, karangan-karangan cabang, sebelum menguasai pokoknya."

Jangan Berpindah dari Ilmu Satu kepada Ilmu Lain, Tanpa Alasan. Jika seorang penuntut ilmu telah berazam mempelajari satu kitab tertentu, maka seharusnya istiqomah menyelesaikan sampai selesai. Janganlah berpindah dari satu kitab ke kitab lain, tanpa ada alasan yang dibenarkan. Salah satu penyakit penuntut ilmu adalah rasa bosan. Mereka mempelajari kitab baru setiap harinya, hingga tidak ada satupun kitab yang pernah diselesaikan. Ini menghabiskan waktu. Boleh berpindah dari satu kitab sebelum selesai dibahas, dengan alasan tertentu seperti tidak adanya guru yang mumpuni mengajarnya, sehingga harus mempelajari kitab lain yang tengah dibahas oleh guru yang ada. Hal ini tidak mengapa. 

Menyarikan Faedah dan Kaidah Ilmiah. Janganlah seseorang tatkala menuntut ilmu berkata, "Saya sudah tau ini, saya tidak perlu mencatatnya". Setiap penuntut ilmu tetap harus mencatat faedah yang didapatkannya. Jangan mengira faedah itu akan tetap melekat sehingga merasa tidak perlu mencatat. Ilmu itu seperti binatang buruan, maka harus diikat dengan tulisan. Jika tidak, maka akan lepas. Betapa banyak seseorang menganggap suatu faedah telah dihafalnya, dan dia tidak mencatatnya. Lalu, di lain waktu dia mencoba mengingat, dan dia sudah melupakannya. 

Mengumpulkan Semangat. Penting bagi seorang penuntut ilmu senantiasa bersemangat dalam belajar, menelaah ilmu, menekuni kitab-kitab yang bermanfaat, duduk di majelis ilmu, dan sebagainya. Penuntut ilmu harus berusaha istiqomah menuntut ilmu. Setelah itu, berusahalah untuk meningkatkan kualitas ilmu yang dimiliki, tidak konstan saja. 

Syaikh Al Utsaimin berkata, "Hendaklah penuntut ilmu memiliki hasrat yang kuat, membakar jiwanya untuk meraih tingkatan berikutnya, sehingga ia mampu menyelami kitab-kitab tebal melalui jalur yang tepercaya."

Sumber Tulisan : Kitab Syarah Hilyah Thalibil Ilmi (Pensyarah : Syaikh Al Utsaimin)

Donasi